Minggu, 02 Januari 2011

Senin, 30 Agustus 2010

hamba hampir putus asa, pakah ini bukan jlan yg terbaik buat hambaMu ini
sungguh sulit yg kurasakan
tpi hamba pasrah hanya kepadaMu ya Rob

Minggu, 13 Juni 2010

pendidikan islam

KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM

Satu satu komponen operasional pendidikan islam sebagai suatu system adalah materi atau kurikulum. Materi pendidikan islam ialah semua bahan pelajaran yang di sampaikan kepada peserta didik dalam suatu sistem institusional pendidikan.

1. Prinsip-Prinsip Kurikulum Pendidikan Islam

Menurut Al-Taumi prinsip-prinsip dasar yang harus dijadikan pegangan pada waktu menyusun kurikulum ada 7 macam yaitu:
a. prinsip pertama
Prinsip pertama adalah pertautan yang sempurna dengan agama termasuk ajaran dan nilainya. Maka setiap yang berkaitan dengan kurikulum, termasuk falsafah, tujuan, kandungan, metode mengajar, cara-cara perlakuan dan hubungan yang berlaku dalam lembaga pendidikan harus berdasarkan pada agama dan akhlak islam, harus terisi dengan jiwa agama islam, keutamaan, cita-citanya yang tinggi dan bertu7juan untuk membina pribadi yang mukmin, kemauan yang baik, dan hati murni yang selalu waspada.
b. prinsip kedua
Prinsip kedua adalah prinsip menyeluruh pada tujuan dan kandungan kurikulum. Kalau tujuannya harus meliputi segala aspek pribadi pelajar, maka kandungannya harus meliputi juga segala yang berguna untuk membina pribadi pelajar yang berpadu dan membina akidah, akal dan jasmaniyah
c. prinsip ketiga
Prinsip ketiga adalah keseimbangan yang relative antara tujuan dan kandungan kurikulum. Kalau ia memberi perhatian besar aspek spiritual dan ilmu syariat, tidaklah ia membolehkan aspek spiritual itu melampaui aspek penting yang lain dalam kehidupan, juga tidan boleh ilmu syariat melampaui ilmu, seni dan kegiatan lain yang tidak dapat tidak harus diadakan untuk individu dan masyarakat
d. prinsip keempat
Prinsip keempat berkaitan dengan bakat, minat kemampuan, dan kebutuhan pelajar, begitu juga dengan alam sekitar fisik dan social di mana pelajar itu hidup dan berinterakasi untuk memperoleh pengetahuan, kemahiran pengalaman dan sikapnya.
e. prinsip kelima
Prinsip kelima ini adalah pemeliharaan perbedaan individual di antara pelajar dalam bakat, minat, kemampuan, kebutuhan dan masalahnya, dan juga memelihara perbedaan dan kelainan diantara alam sekitar dan masyarakat
f. prinsip keenam
Prinsip keenam adalah prinsip perkembangan dan perubahan islam yang menjadi sumber pengambilan islam mencela keras sifat meniru (taklid) secara membabi buta dan membeku pada yang kuno yang diwarisi dan mengikut tanpa selidik.
g. prinsip ketujuh
Prinsip ketujuh adalah prinsip peraturan antara mata pelajaran, pengalaman dan kativita yang terkandung dalam kurikulum.
Prof. H. M. Arifin Med., mengemukakan bahwa prinsip-prinsip yang harus diperhatikan pada waktu menyusun kurikulum mencangkup empat macam:
a) kurikulum pendidikan yang sejalan dengan identitas islam adalah kurikulum yang mengandung materi (bahan) ilmu pengetahuan yang mampu berfungsi sebagai alat untuk tujuan hidup islam.
b) Untuk berfungsi sebagai alat yang efektif mencapai tujuan tersebut, kurikulum harus mengandung tata nilai islami yang intrinsic dan ekstrinsik mampu merealisasikan tujuan pendidikan islam.
c) Kurikulum yang bercirikan islami itu di prosese melalui metode yang sesuai dengan nilai yang terkandung di dalam tujuang pendidikan islam
d) Antara kurikulum, metode dan tujuan pendidikan islam harus saling berkaitan dan saling menjiwai dalam proses mencapai produk yang bercita-citakan menurut ajaran islam


Sedangkan menutut Dr. Asman Hasan Fahmi menyatakan bahwa prinsip-prinsip yang di jadikan pegangan dalam menentukan kurikulum ada 6 macam:
1) nilai materi atau mata pelajaran, karena pengaruhnya dalam mencapai kesempurnaan jiwa dengan cara mengenalkan Tuhan Yang Maha Esa dan ini adalah tugas dari ilmu ke-Tuhanan dan ilmu-ilmu agama
2) nilai mata pelajaran karena mengandung nasehat untuk mengikuti jalan hidup yang baik dan utama, dan ini adalah tugas ilmu akhlak, ilmu hadis dan fiqih secara umum
3) nilai mata pelajaran, karena pengaruhnya yang berupa latiha atau nilainya dalam memperoleh kebiasaan yang tertentu dari akal yang dapat berpindah ke lapangan-lapangan yang lain
4) nilai mata pelajaran, yang berfungsi pembudayaan dan kesenangan otak
5) nilai pelajaran, karena di perlukan untuk mempersiapkan seseorang guna memperoleh pekerjaan atau penghidupan
6) nilai mata pelajaran, karena ia merupakan alat atau media untuk mempelajari ilmu yang lebih berguna

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pertimbangan- pertimbangan para ahli pendidikan islam dalam menentukan/ memilih kurikulum adalah segi agama akhlak/ budi pekerti dan berikutnya barulah segi kebudayaan dan manfaat
pendidikan islam lebih mengutamakan kebahagiaan hidup dialam akhirat tetapi tidak juga melupakan kebahagian duniawi. Allah berfirman:


artinya:
“Dan carilah pada apa yang dianugrahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagiamu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu. (QS. Al-Qasas:77)
Imam Al-Ghazali menyatakan ilmu-ilmu pengetahuan yang harus di jadikan bahan kurikulum lembaga pendidikan yaitu:
a) ilmu-ilmu yang fardu ‘ain yang wajib dipelajri oleh semua orang islam meliputi ilmu-ilmu agama yuakni ilmu yang bersumber dari dalam kitab suci Al-Qur’an
b) ilmu-ilmu yang merupakan fardu kifayah, terdiri dari ilml-ilmu duniawi, seperti ilmu hitung(matematika),ilmu kedokteran, ilmu teknik, ilmlu pertanian dan industri

Ibnu khaldun menyatakan ilmu pengetahuan yang harus dijadikan materi kurikulum lembaga pendidikan islam mencakup 3 hal yaitu:
1) ilmu lisan (bahasa) yang terdiri ilmu lugah, nahwu, saraf, balagh, ma’ani, bayan, adab (sastra) syair-syair
2) ilmu naqli, yaitu ilmu-ilmu yng dinukilkan dari kitab suci Al-qur’an dan Sunah Nabi. Ilmu ini terdiri dari ilmu membaca (Qiraah) Al-Quran dan ilmu Tafsir, sanad-sanad hadis dan pentasehannya, serta istimbat tentang qanun-qanun fidyahnya. Dari ilmu-ilmu tersebut, manusia didik agar dapat mengetahui hukum-hukum Allah yang diwajibkan atas umat manusia. Dari ilmu-ilmu yang dapat dipakai untuk menganalisis ajaran Al-Quran dan ilmu tafsir. Misalnlya ilmu hadis melalui metode istimbat, deduktif, dan induktif
3) ilmu aqli adalah ilmu yang dapat menunjukkan manusia melalui daya kemampuan berpikirnya kepada filsafat dan semua jenis ilmu mantiq, ilmu alam, ilmu ke-Tuhanan (teologi), ilmu teknik, ilmu hitung dan ilmu tentang tingkah laku manusia, ilmu sihir dan nujum(semua ilmu ini adalah fasid dan batil yang terlarang untuk dijadikan mata pelajaran, ia berlawanan dengan ilmu tauhid)

Ibnu sina memberi klasifikasi ilmu pengetahuan untuk diajarkan kepada anak-anak didik ada 2 macam:
a) ilmu nadari atau ilmu teoretis yang termasuk jenis ini adalah ilmu alam, ilmu matematikan, ilmu ilahi yaitu yang mengandung ikhitar tentang maujud alam dan isinya yang dianalisis secara jujur dan jelas, akan diketahui Maha Penciptanya
b) ibnu ‘amali (praktis) yang terdiri dari beberapa ilmu pengetahuan yang prinsip-prinsipnya atas sasaran-sasaran analisisnya.

Sedangkan Prof. H. M. Arifin MEd., mengatakan kategori ilmu pengetahuan islam yang harus dijadikan materi kurikulum:
1) ilmu pengetahuan dasar yang esendial adalah ilmu-ilmu yang membahas (ulumul quran) dan al hadis
2) ilmu-ilmu pengetahuan yang membahas tentang manusia sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat, seperti ekonomi
3) ilmu-ilmu pengetahuan alam atau diasebut ali ulum al kawiyah contohnya: biologi

Materi yang diajarkan juga harus mengacu keimanan serta meningkatkan taraf atau martabat hidup manusia. Allah berfirman:


artinya:
“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derejat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan

2. Ciri-Ciri Khusus Pendidikan Islam Menurut Abdurrahman An-Nahlawi
a) sistem dan perkembangan kurikulum tersebut hendaknya selaras dengan fitra insani
b) kurikulum di maksud hendaknya diarahkan untuk mencapai tujuan akhir pendidikan islam
c) pentahapan serta pengkhususan kurikulum hendaknya memperhatikan periodisasi perkembangan peserta didik maupun unisitasnya
d) dalam berbagai pelaksanaan aktifitas, contoh dan nashnya hendaknya kurikulum memelihara segala kebutuhan nyata kehidupan masyarakat sambil tetap bertompang pada jiwa dan cita-cita ideal islamnay
e) secara keseluruhan struktur dan organisasi kurikulum tersebut hendaknya tidak bertentangan tetapi terarah pada pola hidup islami
f) hendaknya kurikulum itu reallitik
g) hendaknya metode pendidikan/ pengajaran dalam kurikulum itu bersifat luwes
h) hendaknya kurikulum itu efektif
i) kurikulum itu hendaknya memperhatikan pula tingkat perkembangan siswa yang bersangkutan

3. Kurikulum Pendidikan Islam di Indonesia
Pendidikan islam formal di Indonesia secara garis besar ada 2 buah yaitu: sistem madrasah dan sistem pondok pesantren.
1. sistem madrasah ada 3 macam yaitu:
a) madrasah diniyah
setiap jenis mata pelajaran di masing-masing tingkatan itu sama, sedangkan perbedaannya terletak pada keluasan dan kedalam referensi yang digunakan

b) madrasah
madrasah menggunakan sistem caturwulan sebagai satuan waktu. Di samping guru kelas, dapat pula dilaksanakan sistem guru bidang studi
c) Al-jamiah
Contohnya IAIN yang memiliki 5 fakultas yaitu fakultas dakwah, fakultas tarbiyah, fakultas syariah, fakultas usuluddin dan fakultas adab (tetapi IAIN SU tidak ada)
Adapun struktur kurikulum inti dalam ketentuan yang berlaku ada 3 macam:
1) MKU : mata kuliyah umum
2) MKDK : mata kuliah dasar keahlian
3) MKK : mata kuliah keahllian yaitu sesuai dengan jurusan

2. pondok pesantren
Pondok pesantren penyelenggaraan pendidikannya tidak menggunakan sistem kelas seperti halnya madrasah melainkan beroreantasi kepada ilmu dan kitab yang di bahas oleh santri tersebut

zero to hero

zero to hero

wah......
tugas tugas
tugas q
menumpuk